Anak yang punya growth mindset percaya bahwa kemampuan mereka bisa berkembang lewat usaha, belajar, dan ketekunan. Mereka tidak takut gagal, lebih terbuka menerima tantangan, dan cenderung punya semangat belajar yang tinggi. Sebaliknya, anak dengan fixed mindset akan mudah menyerah saat kesulitan dan berpikir bahwa kecerdasan atau bakat adalah sesuatu yang tetap.
Lalu, bagaimana cara menumbuhkan growth mindset sejak dini? Kuncinya ada pada kebiasaan sederhana yang kita bangun di rumah setiap hari.
1. Ganti pujian hasil menjadi pujian usaha
Alih-alih memuji hasil akhir (“Wah, kamu dapat nilai 100, hebat!”), cobalah memuji prosesnya:
“Kamu kelihatan berlatih terus ya, makanya hasilnya bagus.”
Pujian seperti ini menekankan bahwa usaha dan konsistensi adalah hal yang dihargai, bukan hanya hasil akhir.
2. Normalisasi kesalahan dan kegagalan
Anak-anak perlu tahu bahwa gagal itu bukan akhir, tapi bagian dari proses belajar. Saat anak kecewa karena gagal, bantu mereka memahami bahwa itu hal yang wajar.
Katakan, “Wajar kalau kamu kecewa. Tapi yuk, kita lihat lagi bagian mana yang bisa diperbaiki.”
Dengan begitu, anak belajar melihat kegagalan sebagai peluang untuk tumbuh.
3. Jadikan pertanyaan sebagai teman belajar
Biasakan mengajak anak refleksi, bukan langsung memberi jawaban. Misalnya:
“Menurut kamu, kenapa bangun menara baloknya susah hari ini?”
Cara ini membantu anak terbiasa berpikir, menganalisis, dan percaya bahwa mereka mampu menemukan solusi.
4. Tunjukkan proses belajar, bukan hasil instan
Anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua hanya menunjukkan hasil akhir, anak mungkin mengira bahwa segalanya harus sempurna. Tapi jika mereka melihat proses — seperti orang tua mencoba resep baru, salah, lalu mencoba lagi — mereka belajar bahwa belajar itu butuh waktu dan keberanian mencoba.
5. Gunakan kalimat yang mendorong semangat belajar
Alih-alih mengatakan “Kamu memang jago matematika”, lebih baik katakan, “Kamu terus latihan, jadi makin paham soal-soalnya.”
Kata-kata kita sehari-hari membentuk cara anak memandang dirinya.
Menumbuhkan growth mindset bukan soal mengubah cara berpikir anak dalam sehari. Tapi lewat kebiasaan kecil yang konsisten, anak belajar bahwa kemampuan bisa berkembang, bahwa mereka mampu tumbuh, dan bahwa proses sama pentingnya dengan hasil.
Dengan pola asuh yang suportif dan penuh dorongan positif, kita sedang membantu anak membangun fondasi yang kuat untuk terus belajar dan berkembang, sepanjang hidupnya.