The Good Parent

Gunakan Kode Kupon AUGUSTGIFT & Dapatkan Diskon Hingga 30% Setiap Pembelian Event

Insight

/

Stimulasi Bahasa Anak: Tips Agar Si Kecil Cepat Bicara

August 25, 2025

Stimulasi Bahasa Anak: Tips Agar Si Kecil Cepat Bicara

Perkembangan bahasa merupakan salah satu tonggak penting dalam tumbuh kembang anak. Kemampuan berbicara tidak hanya memengaruhi komunikasi, tetapi juga berhubungan erat dengan kecerdasan sosial, emosional, dan kognitif. Namun, setiap anak punya kecepatan berbeda dalam mencapai milestone ini. Orang tua berperan besar dalam memberikan stimulasi yang tepat agar kemampuan bahasa anak berkembang optimal.

Kapan Anak Mulai Bisa Bicara?

Secara umum, bayi mulai mengoceh sejak usia 4–6 bulan. Kata pertama biasanya muncul sekitar usia 12 bulan. Saat usia 18 bulan, anak rata-rata mampu mengucapkan 10–50 kata, dan di usia 2 tahun mulai merangkai dua kata seperti “mau susu” atau “mama sini.” Namun, ini bukan patokan kaku. Yang penting, perkembangan bahasa berjalan sesuai tahapan tanpa ada keterlambatan signifikan.

Mengapa Stimulasi Bahasa Itu Penting?

Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), stimulasi bahasa sejak dini membantu membentuk jalur saraf otak yang mendukung kemampuan komunikasi. Tanpa stimulasi cukup, risiko speech delay bisa meningkat.

Tips Stimulasi Bahasa Agar Anak Cepat Bicara

  1. Ajak Bicara Sejak Bayi
    Jangan menunggu anak bisa bicara untuk memulai percakapan. Ceritakan apa yang Anda lakukan, seperti “Mama lagi masak sayur” atau “Ini warna merah.” Cara ini membantu anak mengenal kosakata lebih cepat.

  2. Gunakan Kontak Mata dan Ekspresi
    Saat berbicara, tatap mata anak dan ekspresikan wajah Anda. Ini meningkatkan interaksi sosial dan membuat anak tertarik untuk meniru.

  3. Bacakan Buku Cerita
    Membacakan buku sejak dini terbukti meningkatkan kosakata. Pilih buku bergambar dengan warna menarik dan ajak anak menunjuk benda sambil menyebutkan namanya.

  4. Nyanyikan Lagu Anak
    Lagu dengan rima dan pengulangan kata membantu anak mengenal pola bahasa. Lagu sederhana seperti lagu nama hewan atau anggota tubuh sangat efektif.

  5. Tanggapi Ocehan Anak
    Ketika anak mengoceh, responlah seolah-olah ia sedang berbicara sungguhan. Misalnya, anak bilang “ba-ba,” Anda bisa jawab, “Iya, bola ya? Bola warna apa?” Ini melatih percakapan dua arah.

  6. Kurangi Screen Time
    WHO merekomendasikan anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak terpapar layar. Interaksi nyata jauh lebih efektif dibandingkan stimulasi pasif dari video.

  7. Gunakan Kalimat Sederhana dan Ulangi
    Hindari kalimat terlalu panjang. Gunakan kata yang jelas dan ulangi berkali-kali agar anak mudah mengingat.

Kapan Harus Waspada?

Jika di usia 18 bulan anak belum mengucapkan kata sama sekali atau di usia 2 tahun belum bisa merangkai dua kata, sebaiknya segera konsultasi ke dokter atau terapis wicara. Ini bisa menjadi tanda speech delay yang perlu intervensi dini.

Memberikan stimulasi bahasa yang tepat bukan berarti memaksa anak bicara cepat, tetapi mendukungnya agar kemampuan komunikasinya berkembang sesuai potensi.

Other Insight

Related Post