Kemampuan berbicara dan berbahasa adalah bagian penting dari tumbuh kembang anak. Tapi, setiap anak berkembang dalam ritme yang berbeda. Ada yang cepat berbicara, ada pula yang butuh waktu lebih lama. Meski begitu, orang tua tetap perlu tahu kapan keterlambatan bicara dianggap wajar dan kapan menjadi tanda yang perlu diwaspadai.
Istilah “red flag” dalam perkembangan bahasa merujuk pada tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan adanya gangguan atau keterlambatan signifikan yang memerlukan evaluasi lebih lanjut. Mengenali red flag sejak dini memungkinkan intervensi lebih cepat—dan hasilnya pun bisa jauh lebih baik.
Perkembangan Bahasa Normal Secara Umum
Sebelum masuk ke red flag, penting untuk mengenal milestone umum perkembangan bahasa anak:
0–6 bulan: Mengoceh, mengenali suara orang tua, tersenyum sosial.
6–12 bulan: Meniru suara, mulai mengucap kata seperti “mama” atau “dada”.
12–18 bulan: Mengucapkan 5–10 kata bermakna, menunjuk saat menginginkan sesuatu.
18–24 bulan: Mengucap 20–50 kata, mulai menyusun dua kata.
2–3 tahun: Kosakata bertambah pesat, mulai membuat kalimat sederhana.
Red Flag yang Perlu Diperhatikan
Berikut beberapa tanda yang sebaiknya tidak diabaikan:
1. Tidak Bereaksi terhadap Suara
Jika bayi tidak menoleh saat dipanggil atau tidak merespons suara keras, ini bisa jadi indikasi gangguan pendengaran atau masalah perhatian.
2. Tidak Mengoceh di Usia 12 Bulan
Gagalnya bayi untuk mengoceh (babbling) seperti “ba-ba” atau “ma-ma” bisa menunjukkan hambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa.
3. Tidak Mengucapkan Kata di Usia 16 Bulan
Jika anak belum mengucapkan kata bermakna apa pun pada usia ini, sebaiknya dilakukan evaluasi.
4. Tidak Menyusun Dua Kata di Usia 2 Tahun
Contoh: “mau susu”, “main bola”. Jika anak hanya bisa satu kata atau tidak berbicara sama sekali, ini menjadi red flag yang penting.
5. Kesulitan Memahami Instruksi Sederhana
Misalnya, saat diminta mengambil benda atau menunjuk bagian tubuh tapi tidak merespons. Ini bisa menandakan masalah pada pemahaman bahasa.
6. Tidak Menunjuk atau Menggunakan Bahasa Tubuh
Menunjuk, melambaikan tangan, atau mengangguk biasanya muncul sebelum anak bisa bicara. Ketidakhadiran gestur ini bisa menjadi sinyal awal masalah komunikasi.
Apa yang Bisa Parents Lakukan?
Amati dan Catat Perilaku Anak: Kapan anak mulai mengoceh, mengucapkan kata, atau menyusun kalimat.
Kurangi Screen Time, Tingkatkan Interaksi Nyata: Ajak anak bicara, membacakan buku, atau menyanyi bersama.
Konsultasi ke Ahli: Jika parents merasa ada keterlambatan, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis wicara sejak dini.
Kesimpulan
Tidak semua anak berbicara pada waktu yang sama, tapi penting bagi orang tua untuk tahu batas toleransi perkembangan. Mengenali red flag sejak awal bukan berarti mencemaskan, tapi justru bentuk perhatian dan kesiapan untuk mendampingi anak tumbuh optimal. Lebih cepat tahu, lebih besar peluang anak untuk berkembang lebih baik.