The Good Parent

Gunakan Kode Kupon JUNECARE & Dapatkan Diskon Hingga 30% Setiap Pembelian Event

Insight

/

Kesalahan Umum Saat Awal MPASI dan Cara Menghindarinya

June 17, 2025

Kesalahan Umum Saat Awal MPASI dan Cara Menghindarinya

Memulai MPASI adalah fase baru yang sering kali membuat orang tua merasa antusias sekaligus gugup. Wajar jika ada banyak pertanyaan: makanan apa yang cocok, berapa banyak porsinya, sampai bagaimana cara menyuapi anak dengan tepat. Namun, tanpa disadari, beberapa kesalahan umum kerap terjadi di fase awal ini dan bisa memengaruhi pengalaman makan anak.

Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat awal MPASI, serta cara menghindarinya:

1. Terlalu Cepat atau Terlalu Lambat Memulai MPASI

Kesalahan: Ada orang tua yang memberi MPASI sebelum 6 bulan karena anak tampak lapar, atau sebaliknya, menunda karena belum siap secara mental. Padahal, kesiapan MPASI tak hanya soal umur, tapi juga tanda perkembangan bayi.

Solusi: Idealnya MPASI dimulai saat bayi berusia 6 bulan, saat ia sudah mampu menegakkan kepala, duduk dengan bantuan, serta menunjukkan ketertarikan pada makanan.

2. Langsung Beri Makanan yang Kompleks

Kesalahan: Memberikan menu campuran dengan banyak bahan sekaligus tanpa tahu reaksi bayi terhadap tiap jenis makanan.

Solusi: Mulailah dengan satu jenis bahan makanan setiap 2–3 hari, agar orang tua bisa mengamati kemungkinan reaksi alergi. Setelahnya, baru mulai variasikan.

3. Menambahkan Gula dan Garam

Kesalahan: Demi membuat makanan terasa lebih enak, sebagian orang tua menambahkan gula atau garam ke dalam MPASI.

Solusi: Hindari tambahan gula dan garam minimal hingga bayi berusia 1 tahun. Ginjal bayi belum siap menerima natrium dalam jumlah tinggi, dan mengenalkan rasa manis sejak dini bisa memengaruhi preferensi makan ke depannya.

4. Memaksa Bayi Makan

Kesalahan: Bayi menutup mulut atau menolak makan, lalu orang tua jadi panik dan memaksa.

Solusi: Hargai sinyal kenyang atau penolakan bayi. Belajar makan adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan kepekaan terhadap sinyal anak. Fokuslah pada pengalaman positif, bukan jumlah makanan yang masuk.

5. Tidak Memperhatikan Tekstur Sesuai Usia

Kesalahan: Memberikan makanan terlalu kasar atau terlalu halus dalam jangka panjang.

Solusi: Mulailah dengan tekstur halus (puree/bubur), lalu bertahap ke kasar, cincang, hingga finger food. Ini penting untuk mendukung perkembangan kemampuan makan dan mengunyah bayi.

Kesimpulan

Awal MPASI adalah masa eksplorasi dan belajar, baik bagi bayi maupun orang tua. Kesalahan kecil bisa terjadi, dan itu wajar. Yang penting adalah terus belajar, bersikap responsif, dan memberikan pengalaman makan yang positif, nyaman, dan menyenangkan bagi si kecil.

Dengan pendekatan yang tepat, MPASI bukan sekadar memberi makan, tapi juga momen membangun hubungan yang sehat dengan makanan sejak dini.

Other Insight

Related Post