Imunisasi adalah langkah penting untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit berbahaya sejak awal kehidupannya. Sistem imun bayi masih sangat lemah, sehingga imunisasi membantu tubuhnya membentuk kekebalan. Sayangnya, masih banyak parents yang bingung atau ragu soal imunisasi pertama bayi: kapan waktunya, vaksin apa saja, dan bagaimana efek sampingnya.
Kapan Bayi Mendapatkan Imunisasi Pertama?
Bayi biasanya sudah mulai imunisasi sejak lahir. Beberapa imunisasi bahkan diberikan dalam 24 jam pertama kehidupan untuk perlindungan optimal.
Hepatitis B (HB-0): diberikan segera setelah lahir, paling lambat 12 jam pertama.
Polio tetes (OPV-0): biasanya diberikan pada usia 0–1 bulan.
BCG: diberikan mulai usia 1 bulan untuk mencegah tuberkulosis.
Jadwal ini dapat berbeda sesuai kondisi bayi dan rekomendasi dokter, sehingga penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis.
Apa Manfaat Imunisasi Pertama?
Perlindungan dini: bayi terlindungi dari penyakit menular yang berisiko berat.
Mencegah komplikasi serius: misalnya kerusakan hati akibat hepatitis B.
Mendukung kesehatan masyarakat: semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin kecil risiko wabah penyakit.
Apakah Imunisasi Aman untuk Bayi Baru Lahir?
Imunisasi yang diberikan pada bayi sudah melalui uji klinis dan terbukti aman. Efek samping yang muncul biasanya ringan, seperti demam, rewel, atau kemerahan di area suntikan. Semua ini normal dan bisa hilang dalam 1–2 hari. Namun, bila bayi menunjukkan gejala berat seperti demam tinggi atau kesulitan bernapas, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
Tips Parents Saat Imunisasi Pertama Bayi
Pastikan bayi dalam kondisi sehat saat imunisasi.
Beri ASI sesaat sebelum atau setelah imunisasi untuk menenangkan bayi.
Catat jadwal imunisasi agar tidak terlewat.
Diskusikan dengan dokter jika ada riwayat alergi atau kondisi medis tertentu.
Imunisasi pertama bayi adalah investasi besar untuk kesehatannya di masa depan. Dengan imunisasi tepat waktu, bayi terlindungi dari penyakit berbahaya sejak hari-hari pertamanya.