Ketika si kecil mulai MPASI, banyak orang tua fokus pada tekstur, rasa, dan jumlah makanan. Tapi ada satu hal penting yang sering luput diperhatikan: kandungan zat besi (iron) dalam makanan.
Padahal, kebutuhan zat besi bayi justru meningkat drastis sejak usia 6 bulan. Kalau tidak tercukupi, bayi bisa berisiko mengalami anemia defisiensi besi—yang dampaknya bukan cuma ke fisik, tapi juga perkembangan otak dan kognitif.
Jadi, penting nggak sih mengenalkan makanan kaya zat besi sejak awal MPASI? Jawabannya: penting banget.
Kenapa Zat Besi Penting untuk Bayi?
Zat besi adalah nutrisi penting untuk:
Membawa oksigen ke seluruh tubuh (melalui hemoglobin)
Mendukung perkembangan otak dan fungsi saraf
Meningkatkan sistem imun
Selama di dalam kandungan, bayi menyimpan cadangan zat besi dari ibunya. Tapi setelah lahir, cadangan ini perlahan menurun dan mulai habis sekitar usia 6 bulan. Di saat itulah, ASI saja tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan zat besi, sehingga MPASI harus mengisi kekurangannya.
Apa Risiko Jika Kekurangan Zat Besi?
Bayi yang kekurangan zat besi bisa mengalami:
Lemas dan tampak kurang aktif
Mudah sakit karena daya tahan tubuh menurun
Gangguan konsentrasi dan keterlambatan perkembangan kognitif
Anemia (kurangnya sel darah merah)
Yang lebih menantang, anemia pada bayi sering tidak terlihat jelas di awal. Itulah kenapa penting untuk mencegah sejak dini, bukan menunggu gejala muncul.
Sumber Zat Besi Terbaik untuk MPASI
Zat besi ada dua jenis:
Heme iron: berasal dari protein hewani dan lebih mudah diserap tubuh
Non-heme iron: berasal dari tumbuhan, penyerapannya lebih rendah
Untuk bayi, heme iron sebaiknya jadi prioritas. Berikut sumber zat besi yang bisa dikenalkan sejak awal MPASI:
Sumber heme iron (prioritas utama):
Hati ayam atau sapi (sumber zat besi tertinggi)
Daging sapi
Ayam
Ikan (hindari yang tinggi merkuri)
Telur (bagian kuningnya mengandung zat besi)
Sumber non-heme iron (sebagai pelengkap):
Bayam, brokoli, edamame
Tahu dan tempe
Kacang-kacangan
Sereal atau oatmeal fortifikasi zat besi
Tips Agar Penyerapan Zat Besi Lebih Optimal
Sajikan bersama vitamin C (seperti tomat, jeruk, stroberi) untuk bantu penyerapan zat besi non-heme.
Hindari pemberian teh atau kopi pada anak karena bisa menghambat penyerapan zat besi.
Kombinasikan heme dan non-heme iron dalam satu menu agar lebih maksimal.
Penutup: Jangan Takut Mulai dari Protein Hewani
Banyak orang tua ragu memberi daging atau hati sejak awal MPASI. Padahal, WHO dan IDAI menyarankan pemberian protein hewani sejak awal karena kandungan zat besinya yang tinggi dan penyerapannya paling baik.
Mulai dari porsi kecil, tekstur halus, dan kenalkan secara bertahap. Yang penting, perhatikan sinyal bayi dan jangan takut eksplorasi.
Zat besi bukan cuma soal nutrisi—tapi pondasi penting untuk tumbuh kembang yang optimal. Yuk, bantu anak kita kuat dan cerdas sejak gigitan pertama MPASI!