The Good Parent

Gunakan Kode Kupon JUNECARE & Dapatkan Diskon Hingga 30% Setiap Pembelian Event

Insight

/

Payudara Nyeri Saat Menyusui? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

June 2, 2025

Payudara Nyeri Saat Menyusui? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menyusui sering digambarkan sebagai momen hangat penuh cinta antara ibu dan bayi. Tapi kenyataannya, bagi banyak ibu, menyusui juga bisa terasa sakit—terutama di awal-awal. Payudara yang nyeri, luka, atau bahkan bengkak bisa bikin ibu merasa frustrasi dan bertanya-tanya, “Apakah ini normal?”

Jawabannya: iya, tapi bukan berarti harus dibiarkan. Rasa nyeri saat menyusui memang umum terjadi, tapi ada penyebab di baliknya yang bisa diatasi. Yuk, kita bahas apa saja penyebab payudara nyeri saat menyusui dan bagaimana mengatasinya dengan bijak.

Kenapa Payudara Bisa Nyeri Saat Menyusui?

Ada beberapa penyebab umum yang membuat ibu merasa sakit saat menyusui:

1. Peletakan dan Perlekatan yang Kurang Tepat (Latch yang Salah)

Ini adalah penyebab paling umum. Jika bayi hanya mengisap puting, bukan sebagian besar areola (bagian gelap di sekitar puting), maka isapan bisa menyakitkan dan membuat puting lecet.

Ciri-ciri latch kurang tepat:

  • Puting terasa tertarik atau terjepit

  • Bayi tampak tidak puas atau terus lapar

  • Puting lecet, berdarah, atau nyeri berkelanjutan

2. Pembengkakan Payudara (Engorgement)

Biasanya terjadi di hari-hari awal saat produksi ASI meningkat drastis. Payudara terasa penuh, keras, dan nyeri.

3. Sumbatan Saluran ASI

Saluran ASI bisa tersumbat jika payudara tidak dikosongkan secara optimal. Gejalanya berupa benjolan keras dan nyeri di satu bagian payudara.

4. Mastitis (Radang Payudara)

Infeksi yang menyebabkan nyeri parah, kemerahan, bengkak, demam, dan tubuh terasa lemas. Kondisi ini perlu ditangani medis.

5. Infeksi Jamur (Candida)

Biasanya ditandai dengan puting yang terasa perih seperti terbakar, bahkan setelah menyusui. Bayi juga bisa menunjukkan tanda sariawan di mulut.

Cara Mengatasi Payudara Nyeri Saat Menyusui

1. Perbaiki Posisi dan Latch Bayi

Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan sebagian besar areola masuk ke dalam mulutnya, bukan hanya putingnya. Kamu bisa minta bantuan konselor laktasi untuk memastikan posisi sudah benar.

2. Kompres Hangat dan Dingin

  • Kompres hangat sebelum menyusui untuk melancarkan aliran ASI.

  • Kompres dingin setelah menyusui untuk meredakan nyeri dan bengkak.

3. Kosongkan Payudara Secara Rutin

Menyusui secara bergantian atau memompa ASI bisa membantu mencegah sumbatan dan pembengkakan.

4. Rawat Puting yang Lecet

Gunakan ASI sebagai salep alami setelah menyusui, atau gunakan salep lanolin yang aman untuk bayi. Biarkan payudara terkena udara agar cepat kering.

5. Jangan Abaikan Tanda Infeksi

Jika nyeri disertai demam, menggigil, atau payudara kemerahan yang tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan medis seperti antibiotik mungkin dibutuhkan.

Self-Compassion: Merawat Diri Saat Merawat Bayi

Menyusui bisa jadi tantangan besar, apalagi jika tubuh terasa nyeri. Di tengah tuntutan untuk terus “kuat”, jangan lupa untuk berempati pada diri sendiri. Rasa sakit bukan tanda kegagalan—justru kamu sedang belajar dan berproses.

Kalau kamu merasa lelah atau ingin menyerah, itu sangat manusiawi. Cari dukungan dari pasangan, keluarga, atau komunitas menyusui. Kamu tidak sendiri.

Penutup: Nyeri Bisa Diatasi, Jangan Dipendam Sendiri

Nyeri saat menyusui memang umum, tapi bukan berarti harus dianggap biasa. Semakin cepat kamu tahu penyebabnya, semakin mudah ditangani. Menyusui seharusnya jadi pengalaman penuh kasih, bukan penuh luka.

Dengarkan tubuhmu, minta bantuan jika perlu, dan ingat—proses menyusui bukan tentang sempurna, tapi tentang hadir dengan cinta.

Other Insight

Related Post