The Good Parent

Gunakan Kode Kupon AUGUSTGIFT & Dapatkan Diskon Hingga 30% Setiap Pembelian Event

Insight

/

Montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus

August 10, 2025

Montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Metode Montessori dikenal sebagai pendekatan belajar yang menghargai setiap anak sebagai individu unik. Prinsipnya sederhana namun kuat: setiap anak punya ritme, minat, dan cara belajar yang berbeda. Pendekatan ini ternyata sangat relevan, bahkan bisa menjadi pilihan efektif untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

1. Mengapa Montessori Cocok untuk Anak Berkebutuhan Khusus?

Montessori memberikan lingkungan belajar yang terstruktur namun fleksibel. Anak tidak dipaksa mengikuti tempo yang sama dengan teman lain, melainkan diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi sesuai kemampuannya.
Beberapa alasan mengapa Montessori cocok:

  • Pembelajaran Individual: Guru mengamati dan menyesuaikan kegiatan dengan kebutuhan masing-masing anak.

  • Rangsangan Multi-Sensori: Materi belajar Montessori melibatkan sentuhan, penglihatan, dan pendengaran untuk memperkuat pemahaman.

  • Lingkungan Teratur: Bagi anak dengan tantangan konsentrasi atau sensorik, lingkungan yang rapi dan konsisten membantu mereka merasa aman.

2. Adaptasi Montessori untuk ABK

Penerapan Montessori untuk ABK membutuhkan penyesuaian khusus.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan:

  • Memodifikasi Materi: Gunakan alat yang lebih besar, kontras warna lebih jelas, atau tekstur yang berbeda untuk memudahkan interaksi.

  • Waktu Fleksibel: Anak diberi waktu lebih lama untuk menyelesaikan aktivitas tanpa tekanan.

  • Pendampingan Individual: Guru atau orang tua mendampingi dengan fokus penuh pada proses, bukan hanya hasil.

  • Aktivitas Kehidupan Sehari-hari: Melatih keterampilan praktis seperti menuang air, mengancing baju, atau menyapu lantai membantu anak mengembangkan koordinasi, kemandirian, dan rasa percaya diri.

3. Aktivitas Montessori yang Bermanfaat untuk ABK

  • Sensorial Work: Kotak berisi benda dengan berbagai tekstur untuk melatih indra peraba.

  • Practical Life Skills: Mengupas buah, memindahkan biji-bijian, atau melipat kain.

  • Language Corner: Kartu bergambar dengan kata sederhana, atau papan huruf bertekstur untuk mengenalkan fonik.

  • Math Materials: Balok angka atau manik-manik berwarna untuk membantu pemahaman konsep jumlah dan urutan.

4. Peran Orang Tua dan Pendidik

Montessori menekankan bahwa lingkungan adalah guru pertama. Orang tua bisa:

  • Menyediakan sudut belajar yang teratur di rumah.

  • Memberi kesempatan anak memilih aktivitasnya sendiri.

  • Menghargai proses belajar tanpa terlalu fokus pada kesempurnaan hasil.

5. Kesimpulan

Montessori bukan sekadar metode belajar, melainkan filosofi yang menghormati perbedaan dan memaksimalkan potensi anak. Untuk anak berkebutuhan khusus, Montessori dapat menjadi jembatan yang membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan mencintai belajar.

Other Insight

Related Post